
Terprovokasi oleh kehidupan busuk dan kemunafikan di sekitarnya, membuat kami muak dan merasa itu semua harus diakhiri. maka kami mendirikan Playground Peril, yang bisa dikatakan bahwa kami semua bermain dengan petaka. Berangkat dari ketidak puasan akibat masa lalu yang membosankan, menjadikan kami sepakat untuk berkata bahwa Playground Peril terdiri dari para minoritas. Dan terimakasih untuk para pembohong, para munafik, para penjilat, dan untuk orang yang secara tidak langsung membuat mereka seperti itu karena tanpa mereka, tidak akan ada Playground Peril. Playground Peril terdiri dari Ald di departemen vocal, memberi warna baru bagi para personil lainnya. Di departemen distorsi ada Szan dan Eky. Febz mengisi jalur tebal di bagian Bass, sedangkan untuk penjaga ritme, ada Edot. Konfrontasi antara gebukan drum dengan dengungan distorsi kotor telah cukup memberi unsur gothic, bahkan ethnic metal. Untuk saat ini Playground Peril telah mempunyai lagu, diantaranya ; -The Unborn. -Hilang. -Hail the Hypocrites. -Mutilasi Mesin. Lagu-lagu Playground Peril banyak bercerita tentang kemunafikan, bobrok sosial, harga diri, dan tentu saja para penjilat.Liriknya meneriakkan kebebasan yang mengoyak moralitas munafik masyarakat bersebadan dengan keliaran musik yang tidak mengharamkan sumpah serapah di setiap lagunya.




